Langsung ke konten utama

Acak Aja (1)

Menjatuhkan diri ke lubang yang baru hanya karena ingin lepas dari lubang yang satu. Kalau-kalau rasanya tidak lebih menyakitkan, kalau-kalau rasanya tidak lebih menyesakkan, kalau-kalau rasanya tidak lebih melelahkan, pikirku. Suara tawa kita sering bergema di renungan panjangku dengan kenangan lama, beberapa teriakan pertengkaran juga sekilas timbul hilang walaupun tidak pernah mengucapkan selamat tinggal. Pertanyaannya adalah siapa yang rindu masa itu? atau malahan siapa juga yang rindu masa itu?

Kebanyakan orang berusaha menjadi baik-baik saja setelah pergi dari sebuah kenyamanan dan meyakinkan diri jalan didepan akan terang dan ringan tapi ternyata sesekali kenangan datang sambil mengetuk luka lama. Setiap kenangan pada akhirnya akan selalu menyakitkan. Kenangan buruk akan diingat menyakitkan karena dia buruk dan kenangan baik juga akan diingat menyakitkan karena waktu tidak abadi menghentikan kebahagiaan.

Sebagian orang berjalan kedepan dengan bergantung pada kenangan indah waktu lalu dengan harapan bisa membuat kenangan indah kembali di waktu kini, tapi sebagian orang juga bergantung dengan kenangan buruk di waktu lalu untuk bisa menegakkan bahu dan membuat kenangan baru di waktu kini.

Katanya, ada banyak hal yang tidak bisa kau kendalikan sekeras apapun kau berusaha, jadi tarik nafas dan tersenyumlah. Kau telah bekerja dengan baik hari ini, sayang.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bagaimana kalau kita mulai kembali?

bagaimana kalau kita mulai kembali? Tidak harus dari awal, hanya lakukan saja mulai dari langkah saat ini. Tidak harus perfeksionis, lakukan saja mengalir tapi terus menerus. susah juga ya menulis? dulu tidak secanggung ini untuk bisa menjadikan pikiran yang berputar-putar di kepala untuk menjadikannyanya beberapa bait tulisan, tapi sekarang tiba-tiba semuanya menjadi sulit. kemampuan menulisku yang berkurang atau kemampuan introvertku yang bertambah baik? tidak harus sempurna, baiklah. saya sudahi. semoga bisa membaik di tulisan-tulisan selanjutnya.

Potongan Renungan (1)

"Ada beberapa orang yang tidak pernah berbagi kekhawatiran mereka seumur hidup" "Bahkan dengan keluarga mereka?" "mm" "Seolah-olah mengatakan itu terlalu sulit atau terlalu menyakitkan, mereka tidak pernah mengatakan itu dan memendam semuanya, mungkin sampai mereka mati. Mereka membuat pondok sendiri didalam hati mereka dan tidak pernah meninggalkan pondok itu seumur hidup mereka. Bahkan saat kesepian mereka tidak pernah mengakuinya, sebenarnya mereka lebih senang merenungkan kesepian mereka, mereka lebih menyukainya daripada keluarga mereka sendiri" When The Weather is Fine, Episode 3.

Simpel aja

hal hal yang baik gabisa diusahakan dengan hal hal yang buruk. hasilnya bukan kebaikan, hanya kepuasan. kalau urusan sindir menyindir antar sebaya, angkat tangan melangkah jalan lain. karena tujuanmu jelas menyakiti hati, sedangkan tujuanku melegakan hati. tulisanku muncul karena beberapa frekuensi jiwa. maklum, anak muda labil. tapi kamu tidak tahu apa-apa tentangku dan masa laluku terlebih apa yang orang-orang itu lakukan pada keluargaku. lagipula tidak ada yang spesial dari aku, kalau kau membenciku kau tidak kehilangan apapun. tapi aku kehilangan dosaku karena berguguran dari hasutanmu pada teman-temanmu. kehilangan yang menyenangkan. dan kamu tau apa kabar terbaiknya? sepertinya sekarang aku mulai tahu, manusia tulus dan munafik itu benar benar berbeda kusudahi, sebelum kata anjing bangsat dan jancuk keluar, sekian.